Senin, 09 Februari 2015

Doa Para Nabi memohon keturunan

Doa Para Nabi

Tidak semua harapan untuk memiliki bisa terwujud. Ada beberapa diantara hamba Allah, yang Dia takdirkan hidup tanpa anak, dan ada yang ditakdirkan baru memiliki anak ketika di usia tua. Diantaranya Nabi Ibrahim dan Zakariya. Sampai usia tua, Allah belum memberikan karunia anak kepadanya. Hingga muncul kekhawatiran, siapakah yang akan melanjutkan dakwah tauhid sepeninggalnya. Setelah mereka banyak memohon kepada Allah, akhirnya Allah berikan anak kepadanya sesuai dengan harapannya.

Doa Ibrahim ’alahis salam

Diantara doa Ibrahim alaihis salam ketika memohon keturunan oleh Allah,
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
”Ya Allah, anugerahkan kepadaku anak yang sholeh.” (QS. As-Shaffat: 100)

Dengan doanya ini, Allah memberikan karunia anak yang soleh yang melanjutkan dakwah ayahnya, yaitu Nabi Ismail.
فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ
Lalu kami beri kabar gembira kepada mereka dengan adanya anak laki-laki yang lembut” (QS. As-Shaffat: 101).

Doa Nabi Zakariya

Salah satu contoh kesabaran karena belum memiliki anak adalah kesabaran Nabi Zakariya. Saking sabarnya beliau dalam menanti kehadiran anak, hingga kisah kesabaran beliau banyak Allah sebutkan dalam al-Qur’an.
Setidaknya ada 3 doa Nabi Zakariya ketika meminta anak, yang Allah sebutkan dalam al-Quran,
Pertama, di surat Ali Imran:
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Mendengarkan doa. (QS. Ali Imran: 38)

Kedua, di surat Maryam. Doa Nabi Zakariya cukup panjang, karena beliau menyebut segala kekurangan dirinya, sehingga beliau sangat membutuhkan anak, dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang selalu berdoa,
رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا. وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا . يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا
Zakariya Berdoa “Ya Tuhanku, Sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, Ya Tuhanku. Dan Sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku (penerus) sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, Maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, ( ) yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan Jadikanlah ia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai”. (QS. Maryam: 4 – 6)



Ketiga, di surat al-Anbiya:
رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
Ya Allah, jangan Engkau biarkan aku sendirian. Sementara Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang mewarisi (Yang Maha Kekal). (QS. al-Anbiya: 89).
Anda bisa tiru doa-doa mereka. Karena kalimat doa para nabi adalah kalimat pilihan. Sehingga kalimat doa mereka lebih mustajab dibandingkan kalimat yang kita buat sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar