Senin, 22 Juni 2015

TIPS BEPERGIAN IBU HAMIL

Pada umumnya, dua belas minggu pertama dan setelah minggu ke-36 masa kehamilan, ibu hamil disarankan untuk tidak bepergian jarak jauh. Pada awal masa kehamilan, selain risiko keguguran masih tinggi, sebagian wanita hamil sering merasa mual dan lebih gampang lelah. Risiko keguguran kembali meningkat menjelang akhir masa-masa kehamilan.
Amankah Bepergian saat Hamil, Alodokter

Persiapan Bepergian Saat Hamil

Dengan persiapan yang tepat, bepergian saat hamil menjadi aktivitas yang aman. Berikut ini adalah panduan yang dapat diikuti:
  • Sebelum berangkat, pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu untuk memastikan kandungan Anda cukup sehat untuk bepergian.
  • Selain obat-obatan atau vitamin, bawa serta buku rekam medis kehamilan Anda sehingga dapat menjadi rujukan jika terjadi kondisi darurat saat di perjalanan.
  • Cari referensi dokter atau rumah sakit bersalin terdekat di tempat tujuan Anda.
  • Pastikan tempat yang Anda tuju memiliki lingkungan, makanan, dan minuman yang sehat, aman, serta higienis untuk ibu hamil.
  • Disarankan untuk tidak bepergian ke daerah dengan tingkat penyakit atau infeksi yang tinggi seperti malaria.

Bepergian dengan Pesawat

Berikut ini adalah beberapa hal yang patut menjadi perhatian jika Anda adalah ibu hamil yang akan bepergian dengan pesawat terbang:
  • Saat memesan tempat duduk, pastikan posisi kursi yang Anda pilih benar-benar nyaman. Disarankan untuk memilih kursi yang dekat dengan lorong,  untuk memudahkan pergerakan keluar masuk, pergi ke toilet, atau meminta bantuan pramugari.
  • Periksa kebijakan maskapai yang akan Anda tumpangi mengenai penumpang yang sedang hamil. Tiap maskapai penerbangan memiliki kebijakan tersendiri terkait usia kehamilan penumpang yang diperbolehkan untuk bepergian. Ini ditentukan juga berdasarkan jarak tujuan Anda. Beberapa maskapai melarang penumpang dengan usia kehamilan 37 minggu untuk terbang. Sementara jika Anda mengandung bayi kembar, usia kehamilan 34 minggu umumnya sudah disarankan untuk tidak menaiki pesawat.
  • Disarankan untuk mengonsumsi banyak air minum. Kondisi pesawat dengan kelembapan rendah dapat memicu terjadinya dehidrasi.
  • Disarankan untuk menggerakkan anggota badan tiap 30 menit sekali untuk memperlancar peredaran darah. Penurunan tekanan udara selama penerbangan dapat sedikit mengurangi kadar oksigen di dalam darah. Selain itu, penerbangan lebih dari lima jam juga berisiko membuat ibu hamil mengalami pembekuan darah. Dengan banyak bergerak, aliran darah akan menjadi lebih lancar.
  • Untuk mencegah pembengkakan kaki, Anda dapat menutup kaki Anda dengan kaos kaki panjang atau stocking.
  • Kecuali Anda terus-menerus bepergian dengan pesawat, paparan radiasi dalam pesawat yang terbang tinggi relatif tidak berbahaya bagi wanita hamil.
  • Pastikan sabuk pengaman Anda terpasang di bagian bawah perut untuk mengurangi risiko turbulensi.
Pada satu sisi, sebaiknya Anda tidak bepergian dengan pesawat  jika sedang berada dalam kondisi-kondisi berikut ini:
  • Bayi Anda berisiko lahir prematur.
  • Terjadi masalah pada plasenta kandungan Anda.
  • Usia kehamilan Anda telah mencapai 36 minggu.
  • Berdasarkan riwayat kesehatan tertentu, dokter menyarankan Anda untuk tidak bepergian dengan pesawat.

Bepergian dengan Mobil

Berikut ini adalah beberapa panduan jika Anda seorang ibu hamil yang berencana untuk bepergian jarak jauh dengan mobil:
  • Hindari mengendarai mobil seorang diri dalam jarak jauh. Disarankan untuk pergi bersama teman atau pasangan Anda.
  • Kenakan sabuk pengaman dengan posisi tali atas menyilang di antara payudara dan tali bawah menahan tulang panggul untuk mengurangi guncangan.
  • Jaga agar sirkulasi udara di dalam mobil tetap lancar.
  • Minum cukup air dan konsumsilah makanan ringan sehat seperti kacang dan buah-buahan untuk mencegah kantuk dan kelelahan.
  • Untuk mengurangi tekanan pada kandung kemih serta memperlancar peredaran darah pada kaki, usahakan untuk turun dari kendaraan setidaknya tiap dua jam sekali. Buang air kecil dan berjalan kaki saat jeda dapat membantu mengurangi tekanan ini.
  • Siapkan kebutuhan seperti kantong plastik atau minyak kayu putih untuk berjaga-jaga jika Anda mengalami mual selama di perjalanan. Kondisi ini umumnya rawan terjadi pada trimester pertama.
  • Bawa perlengkapan yang membuat Anda merasa nyaman untuk duduk di dalam mobil seperti bantal dan jaket.

Bepergian dengan Transportasi Laut

  • Periksa kebijakan penyedia jasa transportasi laut yang akan Anda naiki telah memiliki peraturan tentang perlindungan ibu hamil. Beberapa perusahaan menetapkan peraturan untuk tidak membawa penumpang dengan usia kehamilan tertentu.
  • Cari tahu apakah transportasi laut tersebut menyediakan pelayanan medis selama di dalam perjalanan, khususnya untuk ibu hamil.

Manfaat Puasa bagi Ibu Hamil


Spesialis Kebidanan Rumah Sakit MRCCC Siloam dr Imam Rasjidi, SPOG (K) Onk mengatakan puasa dapat mencegah penyakit degeneratif pada janin dan ibu hamil seperti kolesterol, jantung koroner, dan kencing manis.

"Manfaat puasa salah satunya adalah dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Bagi ibu hamil dan janin, makanan yang berlebihan gizi dapat mengakibatkan kegemukan dan penyakit degeneratif pada ibu dan janin," kata dr Imam Rasjidi, SPOG (K) Onk di Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Imam mengatakan, ibu hamil yang berpuasa juga dapat menambah jumlah sel darah putih, di mana kondisi ini dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah, serta meningkatkan kekebalan tubuh.

"Puasa juga memberikan waktu istirahat pada organ pencernaan, yang dapat membantu menjaga fungsi organ pencernaan," kata Imam.

Selain itu, lanjut Imam, puasa bagi ibu hamil dapat membersihkan tubuh dari racun dan kotoran atau disebut juga detoksifikasi, yang dapat membatasi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh, sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang membersihkan zat-zat bersifat racun dalam tubuh.

"Pada saat berpuasa juga terjadi penurunan glukosa dan berat badan, di mana hal ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya obesitas pada ibu hamil dan janin," kata Imam.

Tidak hanya puasa, Imam menambahkan, bahwa shalat tarawih yang dijalankan pada bulan Ramadhan setelah berbuka juga memiliki manfaat, yaitu membantu memproses metabolisme makanan dalam tubuh.
  
"Jika dilakukan penghitungan dengan penghitung kalori, jumlah kalori yang terbakar selama shalat tarawih sebesar 200 kalori," ujar Imam.
  
Dengan demikian, Imam mengatakan, puasa dapat mencegah berbagai penyakit pada ibu hamil dan janin, selama kondisi keduanya memungkinkan untuk menjalankan ibadah puasa.
  
"Jika kesehatan janin dinyatakan sehat dan mendukung ibadah puasa, maka ibu hamil dapat melakukan puasa dan hal tersebut tidak mengganggu perkembangan janin, justru mendatangkan manfaat," kata Imam.

TIPS PUASA IBU HAMIL MUDA

Berpuasa untuk Ibu Hamil Muda khususnya Puasa Ramadhan tentu masih menjadi suatu kewajiban yang harus dilakukan. Kewajiban tersebut tidak akan gugur selama sang ibu masih mampu untuk menjalani ibadah puasa tersebut. Namun apabila Ibu Hamil Muda tersebut mengalami mual muntah berlebihan dan membuat kondisi terlalu lemas, lebih baik berpuasa ditunda terlebih dahulu.

Ibu Hamil Muda terutama di trimester pertama biasanya akan mengalami perubahan hormonal yang mengakibatkan naiknya produksi asam lambung, dan memicu rasa mual dan muntah dan menggangu metabolisme tubuh. Muntah terus berulang, meningkatkan resiko kekurangan nutrisi dan dehidrasi. Padahal pada usia kehamilan ini, adalah pembentukan otak dan jaringan saraf pada janin didalam kandungan.

Menu Sahur dan Buka Ibu Hamil

Apabila Ibu Hamil Muda tidak muntah, asupan gizi saat sahur dan berbuka puasa harus lebih ditingkatkan. Adapun Menu Makanan Ibu Hamil saat sahur yang disarankan adalah:
  • Konsumsi makanan yang mencukupi 4 sehat 5 sempurna. Sebagai contoh 50% terdiri dari karbohidrat, 30% protein, dan terdiri dari 10-20% lemak. Adapun menu yang mengandung karbohidrat adalah nasi dan gandum. Sedangkan menu makanan yang mengandung protein tinggi seperti ayam, daging dan tahu/tempe,
  • Konsumsi sayuran dan buah sehingga memperlancar buang air besar sehinga terhindar dari resiko wasir,
  • Minum susu hamil untuk menambah kekuatan.
  • Hindari makanan terlalu pedas,
  • Konsumsi supleman yang diberikan oleh dokter kandungan anda dan perbanyak minum air putih,
  • Lakukan makan sahur tidak dengan terburu-buru.


Biasanya saat menjelang buka puasa, berbagai macam makanan disiapkan, namun bagi anda Ibu Hamil tentu tidak boleh seenaknya saja mengkonsumsi makanan yang telah disiapkan. adapun Tips-Tips Buka Puasa yang sehat untuk Ibu Hamil Muda, adalah sebagai berikut:
  • Pola makan 3 kali sehari untuk Ibu Hamil Muda tetap bisa dilakukan dengan mengawali buka puasa menggunakan makanan ringan (roti, puding, atau cemilan sehat untuk ibu hamil yang lainnya) dan setelah shalat tarawih atau sekitar pukul 9 malam baru makan-makanan yang berat (nasi dan sember karbohidrat lainnya,
  • Hindari buka puasa dengan minum es, karena akan menyebabkan produksi asam lambung meningkat. Agar lebih sehat Awali buka puasa dengan makanan yang hangat dan manis,
  • Hindari langsung Konsumsi makanan berat. Hal ini untuk menjaga sistem pencernaan agar tidak dipaksa bekerja keras setelah beristirahat seharian saat puasa,
  • Konsumsi makanan yang berserat tinggi, seperti sayur dan buah,
  • Jangan mengawali buka puasa sampai kenyang, karena akan menyebabkan kantuk,
  • Perbanyak konsumsi minum air putih di malam hari.


Untuk menjaga Kesehatan Ibu Hamil dan janin, ibu hamil sebaiknya sudah mempersiapkan diri minimal sebulan sebelum bulan ramadhan. Kalau memang dalam persiapan tersebut, Ibu Hamil Muda tidak merasakan gangguan yang berarti, maka puasa ramadhan boleh dilakukan. Namun apabila tidak sebaiknya jangan memaksa. Ibu hamil yang menderita hipertensi, diabetes melitus, atau perdarahan, juga tidak disarankan untuk berpuasa saat ramadhan. dan apabila pada di tahun ini anda juga berencana untuk Mudik Lebaran sebaiknya melaksanakan tips Mudik Lebaran untuk Ibu Hamil pada artikel yang kami tulis disini.