Kamis, 03 September 2015

STIMULASI GERAKAN JANIN

Umumnya, stimulasi pralahir bisa dimulai sejak usia kandungan 16 minggu atau empat bulan hingga menjelang persalinan. Penting untuk melakukannya secara terpola/terstruktur untuk memudahkan janin belajar. Namun tak perlu berlebihan agar janin tetap memiliki waktu beristirahat. Cukup luangkanlah waktu khusus setidaknya 5-10 menit setiap pagi dan malam hari untuk berkomunikasi dengan janin. Bisa di rumah, di kantor, bahkan di atas kendaraan. Ada beragam jenis stimulasi yang dapat dilakukan:
Stimulasi suara
1. Memperkenalkan diri
Ibu dan ayah pertama kali berkomunikasi dengan cara memperkenalkan diri, misalnya, “Nak, ini ibu dan ini ayah”. Niscaya janin dapat mendengar kata-kata tersebut. Ucapkan secara berulang, perlahan dan nada suara yang lembut. Bagi sang ayah, dekatkan kepala pada perut ibu dan tempelkan pipi pada perut lalu berkomunikasilah dengan bayi. Jika terasa ada gerakan atau “tendangan” itu menunjukkan adanya respons dari janin. Begitulah cara bayi bereksplorasi dan belajar sesuatu tentang dunianya.
2. Membacakan cerita
Di waktu lain, upayakan untuk membacakan sebuah cerita atau kisah. Tak perlu panjang-panjang, cukup 10 menit. Janin mendapatkan sensasi untuk merasakan pengalaman berlatih berkata-kata. Ayah juga bisa ikut membacakan cerita agar bayi dapat selalu mendengar suara  ayahnya. Kenapa? Karena hubungan antara ayah dan bayi berkaitan dengan kemampuan sosial si anak di kemudian hari.

3. Memperdengarkan suara musik
Tak hanya irama jantung ibu yang didengar, perkenalkanlah juga bayi dengan irama di luar rahim misalnya suara gendang kecil. Dekatkan alat musik tersebut pada perut ibu, bunyikan irama yang terpola dan lembut. Upaya lainnya yang bisa dilakukan adalah bernyanyi atau bersenandung. Iramakan nada-nada indah dan menyenangkan agar bayi merasa tenang.
Cara lainnya adalah mendengarkan tape recorder atau walkman. Ibu bisa memutarkan lagu-lagu klasik gubahan Mozart yang sangat bermanfaat bagi janin. Menurut penelitian DR. Van de Carr, janin dalam rahim dapat bereaksi terhadap irama yang memasuki lingkungannya sehingga dapat membuatnya merasa tenang. Stimulasi dengan irama musik ini juga konon dapat memengaruhi bakat musik anak kelak. Langkah memperdengarkan suara musik ini selain bermanfaat buat janin juga bisa membuat ibu relaks dan bahagia menjalani kehamilannya.

Stimulasi dengan gerakan tangan
1. Membelai
Letakkan jari-jemari pada posisi punggung janin, yakni di sekitar bagian bawah perut. Lakukan gerakan membelai-belai punggung janin dari bawah sampai mencapai bagian atas perut yang merupakan posisi pantat bayi. Barengi belaian ini dengan mengucapkan kata-kata lembut.


2. Mengusap
Terlebih dulu tentukan posisi punggung dan pantat bayi. Gunakan gerakan mengusap dengan jari dan telapak tangan terbuka. Kemudian usap-usaplah bagian perut dengan gerakan melingkar dan sedikit tekanan. Lakukan dengan diiringi nyanyian atau alunan musik klasik.
3. Menepuk
Lakukan gerakan menepuk dengan lembut. Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi. Akan tetapi jika dideteksi ternyata posisi janin sungsang, maka gerakan menepuk bisa dilakukan di bagian bawah perut. Lakukanlah dengan cara merapatkan jari-jemari lalu telapak tangan menepuk secara halus. Biasanya janin akan memberi respons dengan cara “menendang” atau melakukan gerakan lainnya. Lakukan pula menepuk di tempat yang berbeda-beda dan perhatikan apakah ia akan memberi respons juga. Yang jelas, jangan menepuk terlalu keras sampai si ibu merasa sakit atau tak nyaman.
4. Menekan
Cobalah meletakkan tangan pada kedua sisi perut. Gunakan ujung jari untuk menentukan posisi janin. Rasakan bagaimana posisi badan dan kepalanya. Selanjutnya, tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin dan lakukan dengan sedikit tekanan lembut. Kemudian lakukan gerakan menekan secara merata secara perlahan. Yang perlu diperhatikan, jangan menekan terlalu keras.
5. Mengguncang
Langkah pertama, ketahui posisi punggung dan pantat janin. Kemudian letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut tempat dimana punggung dan pantat janin berada. Selanjutnya, gerakkan tangan ke atas dan dan biarkan perut kembali ke posisi semula setelah mengangkatnya. Peganglah perut dengan erat namun jangan mengguncangkan terlalu keras.

YANG HARUS DIPERHATIKAN !!
Berkaitan dengan latihan atau stimulasi pralahir ini, maka orang tua sebaiknya memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
v    Lakukan pembekalan dengan mengikuti program pendidikan pralahir agar dapat mempersiapkan dan menstimulasi calon bayi dengan lebih baik.
v    Lakukanlah stimulasi secara konsisten dan teratur agar hasilnya maksimal. Yang jelas, stimulasi yang berlebihan juga tidak baik.
v    Perhatikan asupan gizi makanan yang dikonsumsi ibu. Lakukan olahraga secara teratur dan terukur tanpa harus melakukan aktivitas berlebih dan melelahkan.
v    Jangan lupa untuk senantiasa menjaga kondisi fisik dan psikis ibu karena akan mempengaruhi pertumbuhan janin. Jalanilah kehamilan dengan suasana menyenangkan. Kondisi ibu yang stres dan sebagainya dapat mengganggu proses stimulasi.

Pembiasaan-pembiasaan yang harus dilakukan Ibu:

v    Membaca doa sebelum memulai kegiatan
v    Melakukan kegiatan yang bermanfaat (misal: membaca, belajar, kegiatan sosial  dll)
v    Menjalin hubungan yang harmonis dengan keluarga, khususnya pada ayah.
v    Stimulasi dilakukan satu minggu 3x
v    Waktu yang tepat melakukan stimulasi yaitu pada Pkl. 08.00 – 11.00 WIB.
v    Waktu yang tidak tepat untuk melakukan stimulasi (khususnya stimulasi dialog) yaitu setelah Pkl.20.00 – 03.00 WIB (karena pada jam tersebut janin sedang mengalami proses peremajaan sel).
  • Irama musik yang diperdengarkan berganti-ganti, misal ; instrumental, lagu religi, lagu pengantar tidur yang berbahasa inggris.
  • Irama musik yang distimulasi, mulai dari yang berirama lambat  hingga ke irama cepat.







PROGRAM STIMULASI


Minggu ke-16

Ø    Berkomunikasi/memperkenalkan diri sambil dibelai
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)
                            
Minggu ke-17
Ø    Berkomunikasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)
                  
Minggu ke-18
Ø    Mengusap perut sambil Berkomunikasi (bercerita apa saja)
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)


Minggu ke-19
Ø    Membelai-belai  sambil Berkomunikasi (bercerita apa saja)
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)

Minggu ke-20
Ø    Stimulasi dengan cahaya senter untuk memperkenalkan konsep waktu, sambil diajak komunikasi.
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur sambil diusap, ibu bersenandung.

Minggu ke-21
Ø    Membacakan buku cerita sederhana (usahakan yang mengandung nilai-nilai religi)
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur sambil mengusap perut, ibu bersenandung.

Minggu ke-22
Ø    Stimulasi menekan perut dengan lembut secara merata
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)

Minggu ke-22
Ø    Stimulasi menekan perut dengan lembut secara merata
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur sambil mengusap perut, memperdengarkan kaset murotal quran (ayat-ayat suci al Quran)





Minggu ke-23
Ø    Stimulasi suara, menggunakan gendang kecil (buat gendang dari kaleng bekas) kemudian pukulah gendang di atas perut mulai dari suara lemah/pelan hingga suara yang kencang secara perlahan
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur sambil mengusap perut, memperdengarkan kaset murotal quran (ayat-ayat suci al Quran)


Minggu ke-24
Ø    Menepuk dengan lembut.  Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi.
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)

Minggu ke-25
Ø    Stimulasi suara, menggunakan gendang kecil (buat gendang dari kaleng bekas) kemudian pukulah gendang di atas perut mulai dari suara lemah/pelan hingga suara yang kencang secara perlahan
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur sambil mengusap perut, memperdengarkan kaset murotal quran (ayat-ayat suci al Quran)

Minggu ke-26
Ø    Menepuk dengan lembut.  Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi.
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Membacakan buku cerita sederhana (usahakan yang mengandung nilai-nilai religi)

Minggu ke-27
Ø    Mengguncang perut dengan lembut.  Langkah pertama, ketahui posisi punggung dan pantat janin. Kemudian letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut tempat dimana punggung dan pantat janin berada. Selanjutnya, gerakkan tangan ke atas dan dan biarkan perut kembali ke posisi semula setelah mengangkatnya. Peganglah perut dengan erat namun jangan mengguncangkan terlalu keras.
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur sambil mengusap perut, memperdengarkan kaset murotal quran (ayat-ayat suci al Quran)

Minggu ke-28
Ø    Menepuk dengan lembut.  Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi.
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur sambil mengusap perut, ibu bersenandung.


Minggu ke-29
Ø    Mengguncang perut dengan lembut.  Langkah pertama, ketahui posisi punggung dan pantat janin. Kemudian letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut tempat dimana punggung dan pantat janin berada. Selanjutnya, gerakkan tangan ke atas dan dan biarkan perut kembali ke posisi semula setelah mengangkatnya. Peganglah perut dengan erat namun jangan mengguncangkan terlalu keras.
Ø    Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Membacakan buku cerita sederhana (usahakan yang mengandung nilai-nilai religi)






Minggu ke-30
Ø    Menekan perut dengan lembut.  Cobalah meletakkan tangan pada kedua sisi perut. Gunakan ujung jari untuk menentukan posisi janin. Rasakan bagaimana posisi badan dan kepalanya. Selanjutnya, tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin dan lakukan dengan sedikit tekanan lembut. Kemudian lakukan gerakan menekan secara merata secara perlahan. Yang perlu diperhatikan, jangan menekan terlalu keras.
Ø      Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur sambil mengusap perut, ibu bersenandung.

Minggu ke-31
Ø    Mengusap perut dengan lembut. Terlebih dulu tentukan posisi punggung dan pantat bayi. Gunakan gerakan mengusap dengan jari dan telapak tangan terbuka. Kemudian usap-usaplah bagian perut dengan gerakan melingkar dan sedikit tekanan. Lakukan dengan diiringi nyanyian atau alunan musik klasik.
Ø      Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur sambil mengusap perut, ibu mengucapkan kata-kata yang lembut atau bersenandung.

Minggu ke-32
Ø    Stimulasi suara, menggunakan gendang kecil (buat gendang dari kaleng bekas) kemudian pukullah gendang di atas perut mulai dari suara lemah/pelan hingga suara yang kencang secara perlahan
Ø      Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Membacakan buku cerita sederhana (usahakan yang mengandung nilai-nilai religi)





Minggu ke-32
Ø    Stimulasi dengan cahaya senter untuk memperkenalkan konsep waktu, sambil diajak komunikasi.
Ø      Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)


Minggu ke-33
Ø    Menekan perut dengan lembut.  Cobalah meletakkan tangan pada kedua sisi perut. Gunakan ujung jari untuk menentukan posisi janin. Rasakan bagaimana posisi badan dan kepalanya. Selanjutnya, tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin dan lakukan dengan sedikit tekanan lembut. Kemudian lakukan gerakan menekan secara merata secara perlahan. Yang perlu diperhatikan, jangan menekan terlalu keras.
Ø      Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur sambil mengusap perut, ibu mengucapkan kata-kata yang lembut atau bersenandung.


Minggu ke-34
Ø    Stimulasi dengan cahaya senter untuk memperkenalkan konsep waktu, sambil diajak komunikasi.
Ø      Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur sambil mengusap perut, memperdengarkan kaset murotal quran (ayat-ayat suci al Quran)


Minggu ke-35
Ø    Stimulasi tepukan. Lakukan gerakan menepuk dengan lembut. Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi. Akan tetapi jika dideteksi ternyata posisi janin sungsang, maka gerakan menepuk bisa dilakukan di bagian bawah perut. Lakukanlah dengan cara merapatkan jari-jemari lalu telapak tangan menepuk secara halus. Biasanya janin akan memberi respons dengan cara “menendang” atau melakukan gerakan lainnya. Lakukan pula menepuk di tempat yang berbeda-beda dan perhatikan apakah ia akan memberi respons juga. Yang jelas, jangan menepuk terlalu keras sampai si ibu merasa sakit atau tak nyaman.
Ø      Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)


Minggu ke-36
Ø    Menekan perut dengan lembut.  Cobalah meletakkan tangan pada kedua sisi perut. Gunakan ujung jari untuk menentukan posisi janin. Rasakan bagaimana posisi badan dan kepalanya. Selanjutnya, tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin dan lakukan dengan sedikit tekanan lembut. Kemudian lakukan gerakan menekan secara merata secara perlahan. Yang perlu diperhatikan, jangan menekan terlalu keras.
Ø      Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Membacakan buku cerita sederhana (usahakan yang mengandung nilai-nilai religi)


Minggu ke-37
Ø      Komunikasi ibu dan janin akan lebih kuat apabila saat membeli perlengkapan bayi, ibu berkomunikasi dengan janin ketika memilih barang yang akan dibeli.
Ø      Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut
Ø    Menjelang tidur sambil mengusap perut, ibu mengucapkan kata-kata yang lembut atau bersenandung.

Minggu ke-38
Ø    Sudah memasuki masa persalinan, ibu secara intens memberikan sentuhan dengan penuh kelembutan
Ø    Berpikir positif dan tenang menghadapi persalinan agar lebih relax, sehingga calon bayi pun akan lebih tenang.